Konferda tersebut dibuka langsung oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Ganjar Pranowo, S.H., M.IP. Turut hadir juga perwakilan DPP PDI Perjuangan di antaranya Dr Andreas Hugo Pareira (Ketua DPP PDIP sekaligus Anggota Fraksi PDIP DPR RI), Sadarestuwati (Ketua DPP PDIP sekaligus Anggota Fraksi PDIP DPR RI), S.P., M.MA., dan Dra Hj Sri Rahayu (Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan).
Salah satu
agenda penting dalam pelaksanaan Konferda tersebut adalah pemilihan Ketua DPD
PDI Perjuangan NTB masa bhakti 2025-2030. Selain itu, Konferda menjadi ajang
strategis untuk menentukan strategi dan program kerja partai untuk lima tahun
ke depan.
Setelah melalui
serangkaian proses baik pra-konferda maupun rapat-rapat saat Konferda
berlangsung, DPP PDI Perjuangan memutuskan menujuk kembali politikus senior H.
Rachmat Hidayat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi NTB periode
2025-2030.
Keputusan
terpilihnya H. Rachmat Hidayat itu dibacakan langsung oleh Wakil Sekjen DPP PDI
Perjuangan Dra Hj Sri Rahayu.
"DPP PDI
Perjuangan memutuskan dan menetapkan H. Rachmat Hidayat sebagai Ketua DPD PDI
Perjuangan Provinsi NTB periode 2025-2030," ujarnya diikuti pekikan kata
"merdeka" oleh seluruh kader yang hadir.
Ketua DPD PDIP
NTB terpilih, Rachmat Hidayat, menegaskan para kader PDIP NTB untuk lebih
mendahulukan kepentingan rakyat daripada kepentingan pribadi.
“Jadi, jangan
jadikan diri sendiri sebagai “tukang” yang hanya mencari keuntungan pribadi.
Jangan barter diri dengan materi, tapi barterlah diri dengan kepentingan
rakyat,” ucap Rachmat Hidayat.
Politikus gaek
itu juga menegaskan, PDIP bukan partai oposisi, melainkan partai yang berdiri
dan bersuara demi kemajuan bangsa dan daerah.
“Tidak ada
oposisi, tidak ada partai oposisi. Kita bersama-sama membangun daerah,
membangun negara ini. Jika ada kebijakan yang baik, kita harus dukung. Tapi
kalau ada yang jelek, kita harus koreksi,” katanya.
PDIP, katanya,
harus menjadi partai yang punya sikap korektif dan juga konstruktif. Artinya,
partai PDIP harus menjadi partai politik yang berfokus pada upaya memperbaiki
kesalahan, masalah, atau ketidaksesuaian yang terjadi dalam sistem pemerintahan
atau kebijakan yang ada.
“Selama
bertahun-tahun, inilah yang saya tanamkan kepada seluruh kader partai. Kalau
ada yang kena masalah, ya itu untuk pembelajaran pribadi saja,” pungkasnya.
Rachmat
Hidayat, menegaskan komitmennya untuk membersihkan internal partai dari
praktik-praktik yang merugikan rakyat. Rachmat menyatakan bahwa ia selalu
melatih kadernya untuk menjunjung tinggi integritas dan memberikan korektif
untuk daerah.
“Saya melatih
mereka sebagai kader partai supaya tetap korektif, konstruktif, dan objektif
serta solutif dalam membangun daerah,” ujar Ketua DPD PDIP NTB itu.
Menurutnya,
kader PDIP harus menjadi agen perubahan yang murni mengedepankan kepentingan
rakyat, bukan materi.
“Kenapa? Supaya
mereka menjadi kader sejati yang baik. Jadi jangan ditukar dan diinjak dengan
uang, jangan barter dengan materi, tapi barter lah dirinya dengan kepentingan
rakyat,” ujar anggota DPR RI ini.
Rachmat Hidayat
menampik pandangan bahwa PDIP sebagai partai oposisi di NTB. Ia menegaskan,
sikap partai adalah membangun bersama, namun tetap kritis terhadap kebijakan
yang merugikan.
Ganjar Ingatkan
Ingatkan Pesan Ibu Megawati Soekarnoputri untuk Senantiasa Membela Kepentingan
Rakyat
Di tempat yang
sama, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Ganjar
Pranowo memberikan sejumlah pesan dalam sambutannya.
Ganjar berpesan
kepada seluruh kader agar terus hadir di tengah masyarakat dan menjadi tempat
curhat rakyat. Menurutnya, kedekatan emosional dengan masyarakat adalah kunci
membangun kepercayaan politik.
“Kader harus
aktif menemui masyarakat. Jadilah tempat mereka bercerita dan mencari solusi,”
ujar Ganjar.
Ganjar juga
menyoroti pentingnya pendekatan kepada generasi muda, terutama Gen Z, dalam
menghadapi dinamika politik masa depan. Ia menilai kelompok muda memiliki peran
strategis dalam pembentukan opini publik dan arah politik nasional.
Selain itu,
mantan Gubernur Jawa Tengah itu memaparkan sejumlah program yang dapat
diinisiasi partai sebagai bentuk kerja konkret di masyarakat. Salah satunya,
program penurunan angka stunting yang menjadi perhatian khusus baik di tingkat
daerah maupun nasional.
Ganjar
menegaskan, upaya ini telah menjadi bagian dari diskusinya bersama Ketua Umum
partai untuk memperkuat kehadiran PDI Perjuangan dalam isu-isu sosial.
Menyongsong
Pemilu 2029, Ganjar menekankan pentingnya memperkuat konsolidasi internal. Ia
mengingatkan bahwa baik-buruknya kinerja kepengurusan dan semangat kader di
akar rumput akan menjadi penentu kemenangan partai.
“Yang
memenangkan PDI Perjuangan adalah rakyat akar rumput. Mereka bekerja tanpa
pamrih, dan kita harus menghargai perjuangan itu,” kata Ganjar.
Ganjar juga
mendorong pembentukan struktur dan sayap organisasi partai di seluruh
tingkatan, mulai dari DPD, PAC, hingga anak ranting. Ia menekankan pentingnya
merangkul berbagai komunitas, termasuk warga pendatang, dalam memperluas basis
dukungan PDI Perjuangan di NTB.
Lebih jauh,
Ganjar Pranowo mengingatkan seluruh kader di NTB untuk segera menuntaskan
pekerjaan rumah (PR) politik.
"Setidaknya
kami sudah menuntaskan konsolidasi semua organisasi. Mulai dari setelah
kongres, dan sekarang konferda di beberapa provinsi. Di NTB sudah tuntas, dan
PR kami sekarang adalah tugas-tugas kepartaian, ada yang di struktural,
legislatif, hingga eksekutif," kata Ganjar.
Ganjar
menekankan pentingnya kader untuk bekerja nyata bagi masyarakat. "(Kami
harus) bekerja untuk melayani rakyat," sambung Ganjar. [B-33]

Komentar